Pendahuluan
Konten adalah “mata uang” di era digital. Semua bisnis online, blog pribadi, hingga portal berita bergantung pada konten untuk menjangkau audiens. Namun, masalahnya: tidak semua konten bertahan lama.
-
Konten musiman/trending → cepat viral, cepat basi (misalnya berita, tren TikTok, gosip artis).
-
Konten evergreen → selalu relevan, bisa dibaca kapan pun, tetap mendatangkan traffic stabil (misalnya: tutorial WordPress, tips diet sehat, cara membuat NPWP).
👉 Evergreen content sangat penting bagi website yang ingin traffic stabil tanpa harus terus-menerus membuat konten baru setiap hari.
Bab 1: Apa Itu Konten Evergreen?
1.1 Definisi
Konten evergreen adalah artikel, video, atau materi lain yang relevan sepanjang waktu. Seperti pohon evergreen yang tetap hijau sepanjang musim, konten ini tidak cepat “kering” atau basi.
1.2 Mengapa Penting?
-
Traffic stabil → mendatangkan pengunjung rutin.
-
Lebih hemat biaya → satu artikel bisa “panen” traffic bertahun-tahun.
-
Backlink alami → karena konten jadi referensi orang lain.
-
Membangun otoritas → semakin dipercaya Google & audiens.
1.3 Karakteristik Konten Evergreen
-
Dicari orang terus-menerus.
-
Memberikan solusi praktis.
-
Tidak terikat waktu tertentu.
-
Mudah diperbarui bila ada perubahan kecil.
Bab 2: Jenis-Jenis Konten Evergreen
2.1 How-To Guide (Panduan Langkah demi Langkah)
Contoh: “Cara Membuat Blog dari Nol”.
Cocok untuk pemula, relevan bertahun-tahun.
2.2 Tutorial
Lebih teknis dibanding how-to.
Contoh: “Cara Install WordPress di cPanel”.
2.3 Listicle
Artikel berbentuk daftar.
Contoh: “10 Strategi SEO untuk Pemula”.
Mudah dibaca, sering dibagikan.
2.4 FAQ
Menjawab pertanyaan audiens.
Contoh: “Pertanyaan Umum Tentang Pajak UMKM”.
2.5 Glosarium
Kumpulan istilah.
Contoh: “Kamus Istilah Digital Marketing”.
Bab 3: Riset Topik Evergreen
3.1 Google Trends
Gunakan untuk bedakan topik musiman vs evergreen.
Misal: “Resep Nastar Lebaran” (musiman) vs “Cara Membuat Brownies” (evergreen).
3.2 Tools SEO
Gunakan Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest untuk cek keyword. Cari volume stabil, bukan lonjakan musiman.
3.3 Pertanyaan Audiens
Pantau Quora, Reddit, atau forum niche. Orang sering menanyakan hal yang sama → itu peluang konten evergreen.
3.4 Analisis Kompetitor
Lihat artikel kompetitor yang konsisten berada di page one Google.
Bab 4: Optimasi SEO untuk Konten Evergreen
4.1 On-Page SEO
-
Gunakan keyword di judul, meta description, heading.
-
Internal linking ke artikel lain.
-
Gambar dengan alt text relevan.
4.2 Off-Page SEO
-
Backlink dari website terpercaya.
-
Share ke sosial media & komunitas.
4.3 User Experience
-
Artikel rapi, mudah dibaca.
-
Loading cepat, mobile-friendly.
4.4 Update Berkala
-
Minimal 6 bulan sekali update data.
-
Tambahkan insight baru, tapi jangan ubah inti artikel.
Bab 5: Studi Kasus Konten Evergreen
5.1 Blog Edukasi
Artikel “Cara Menulis Artikel SEO-Friendly” tahun 2019 → hingga 2025 masih ramai pengunjung.
5.2 E-Commerce
Artikel “Panduan Memilih Ukuran Sepatu” → selalu dicari calon pembeli.
5.3 Bisnis Kuliner
Artikel “10 Resep Nasi Goreng Praktis” → selalu relevan.
Bab 6: Tantangan Membuat Konten Evergreen
-
Algoritma Google berubah → SEO harus update.
-
Kompetisi ketat → banyak website menulis hal sama.
-
Data kadaluarsa → evergreen bisa basi jika tidak diperbarui.
Bab 7: Tips Menjaga Performa Konten Evergreen
-
Audit konten tiap 6–12 bulan.
-
Tambahkan internal link baru.
-
Refresh judul, meta description.
-
Gunakan evergreen sebagai bagian funnel marketing.
Bab 8: Strategi Distribusi Konten Evergreen
-
Bagikan lewat media sosial (Instagram, LinkedIn, TikTok).
-
Kirim via email marketing untuk nurture leads.
-
Repurpose jadi video YouTube, carousel Instagram, e-book.
Kesimpulan
Konten evergreen adalah investasi jangka panjang untuk website. Dibanding mengejar tren, evergreen memberi manfaat: traffic stabil, backlink alami, dan otoritas niche.